Rabu, 03 Maret 2010

4 cara menghitung waktu

Pada hari Kamis tanggal 4 Maret 2009 saya membuka web sahabat saya. Ada tulisan yang menarik dan menginspirasi. Tulisan itu tips cara menghitung waktu seperti berikut ini:

Ada 4 cara menghitung waktu:
1. Cara Penjumlahan
Kalau hari ini kita berumur 17 tahun, maka tahun depan umur kita akan bertambah 1 tahun menjadi 18 tahun. Ini adalah cara menghitung umur yang paling sederhana, paling sesuai bagi anak kecil. (kalau anda masih menghitung umur dengan cara ini, anda masih anak-anak)
2. Cara Pengurangan
Setelah semakin sering kita berulang tahun, akhirnya kita sadar bahwa setiap kali kita ulang tahun, sebenarnya umur kita bukannya bertambah, tapi berkurang! Setiap kali ulang tahun maka sisa umur kita semakin sedikit, kita semakin dekat pada akhir hayat. Orang yang sudah menyadari bahwa sisa hidupnya makin hari makin sedikit
adalah orang yang sudah dewasa.
3. Cara Perkalian
Setelah sadar bahwa umur kita terus berkurang, maka kita harus tahu cara menghitung waktu yang ketiga yaitu bagaimana caranya melipatgandakan waktu yang kita miliki. Misalnya saat kena macet dijalan, kita membaca buku (bisa dong kalo punya supir). Ini adalah contoh bagaimana kita melipatgandakan waktu.
Prinsipnya adalah dalam waktu yang sama, kita memperoleh lebih banyak.
Cara ketiga ini adalah cara yang dipakai oleh orang-orang yang paling pandai diseluruh dunia. Mereka memikirkan bagaimana agar dalam hidup yang singkat bisa melakukan produktifitas yang lebih besar, bisa memperoleh sebanyak mungkin.
Kalau kita berhasil memahami cara menghitung waktu yang ketiga maka kita adalah orang pandai! Tapi kita belum bisa dikatakan sebagai orang yang bijaksana bila belum mengerti cara menghitung waktu yang keempat.
4. Cara Pembagian
Setelah berhasil melipatgandakan waktu yang kita miliki dan mendapat begitu banyak hal dalam hidup kita, maka yang harus kita lakukan kemudian adalah membagikannya.
Kalau kita mendapat banyak ilmu, sebarkan semua sebelum kita mati, kalau kita mendapat banyak harta, bagikan semua sebelum ajal menjemput.
Seorang filsuf berkata, “orang yang mati dalam keadaan kaya adalah orang yang paling bodoh”
Maksudnya, uang itu buat apa? Kan tidak bisa dibawa mati bukan? Memang sudah menjadi tugas kita untuk membagikan semua berkat yg pernah kita peroleh kepada orang lain.
Dengan memahami cara menghitung waktu yang keempat maka hidup kita menjadi bermakna. Maka kita tak akan menyesal kapanpun kita harus mati.
Membaca tulisan ini, saya benar-benar tersentak merenung tentang keberartian diri ini selama diberi kesempatan hidup di muka bumi. Rasanya belum banyak yang saya lakukan.
Mungkin Anda jauh lebih baik dari saya?….. Mudah-mudahan.
(sumber : Zayweb.com)